2012 is Different Year



Hembusan angin pagi ini membangunkanku dari lamunan. Oh iya, ini sudah tahun baru. Seharusnya ada yang baru, bukan mengingat masa lalu lagi. Biarkan saja 2012 yang kelabu itu menjadi saksi perjalanan bisuku. Ntah berapa kata, kalimat hingga paragraf yang ku tulis di tahun itu. Masih dengan tema yang sama, mungkin hanya sedikit yang berbeda.
Dia. Awal tahun 2012 lalu aku  masih bersamanya. Menjalani hari-hari dengan suka duka. Mencoba terus mengerti dan memahami. Januari 2012, bulan yang cukup indah. Dimana di bulan ini orang yang spesial itu merayakan hari lahirnya. Aku hanya mencoba menjadi sesuatu yang indah untuknya saat itu. Aku datang membawakan dua buah kue coklat bentuk love dan di atasnya ada lilin “17” dan sebuah kado. Aku hanya ingin memberikan sesuatu yang indah di hari indahnya itu. Januari, ngkau telah memberikan aku kesempatan untuk membuat dia bahagia.

Febuari, Maret 2012 semuanya masih berjalan. Namun, masalah terus menerus datang menghampiri kita. Hingga tiba saatnya, saat yang sungguh tidak bisa aku lupakan, saat dimana waktu terasa berhenti. Sakit. Ya hanya itu. Semudah itu kah cinta? Waktu 1 tahun 3 bulan itu tidak sebentar. Waktu yang cukup lama untuk kita mengenal pribadi masing-masing. Waktu yang cukup lama untuk kita mengukir mimpi bersama, tapi kau hancurkan begitu saja tanpa alasan yang logis.
Semuanya berantakan. Hancur. Aku mencoba untuk menata hati ini kembali. Namun, tetap tidak bisa. Aku terus mencoba.
Hingga tiba pada hari yang spesial untukku. Hari kelahiranku. Dan masih saja aku berharap dia yang ada saat itu. Tepat pukul 00.00 ada telpon dari dia, betapa bahagianya aku saat itu. Memang hari itu adalah hari yang paling membahagiakan untukku. Dia memberiku sebuah kotak musik, dan dia bilang “jika kamu membuka kotak musik ini, aku harap kamu masih bisa mengingatku setiap kamu membuka kotak musik ini”. Begitu indah, meskipun aku dan kamu tidak lagi menjadi kita saat itu.
Juni, bulan yang indah juga menyakitkan. Indah, ya indah. Ingatkah kau waktu kita di jogja? Ingatkah waktu kamu memelukku saat perjalanan ke jogja? Mungkin hanya aku yang mengingatnya.  Betapa indahnya kenangan waktu di pantai Depok, kita bermain ombak bersama, kamu menggendongku, kita berjalan dipinggir pantai, dan melihat sunset bersama. Betapa indahnya saat itu. Tapi semuanya hancur, lagi-lagi hancur. Ternyata kamu telah mempunyai kekasih baru. Kenapa tidak dari awal kamu jujur padaku? Kenapa harus aku yang mengetahuinya sendiri? Jahat! Kamu tau? Aku capek, aku capek harus melupakan kamu, harus nunggu kamu, tapi ini yang kamu beri? Mungkin aku yang tolol terlalu mempercayaimu.
Waktu terus berjalan. Aku kembali menata hatiku. Aku temukan seorang pria yang menurutku dia sempurna. Aku mengaguminya, bahkan aku menyukainya secara diam-diam. Berteman, cuma itu. Karena aku sendiri tidak berani mendekatinya. Dia memberi warna baru, memberi kenangan baru walaupun sebentar. Ahhh lagi-lagi kenangan, kenapa harus kenangan lagi.
2012 sekarang telah pergi. Berganti dengan tahun yang baru. Tapi tetap tidak ada yang baru. Masih seperti yang dulu. 2012 mengajariku apa itu ketulusan, 2012 mengajariku menjadi seorang wanita yang kuat dan sabar.
Bahkan sekarang aku sudah terbiasa dengan hp yang hampir tidak berbunyi lagi. Tidak ada pesan dari kamu lagi. Aku berpikir, pantaskah aku menunggumu? Sedangkan kamu sendiri tidak pernah mengharapkan aku lagi kan? Setiap aku buka kenangan itu, aku kembali tersudut. Air mata lagi-lagi menetes setiap mengingatnya, tapi aku tidak pernah bosan. Aku hanya berdoa, jika dia memang jodohku suatu saat pasti kembali, tapi jika dia bukan jodohku bantu aku untuk melupakannya bantu aku untuk tidak menyayanginya lagi.
Tuhan....... Terima kasih untuk 2012 ini, terima kasih untuk semua yang telah terjadi. Aku yakin semua akan indah pada waktunya.

0 komentar:

Posting Komentar


up