Ketika Kesunyian Ini Datang Lagi



Aku terbangun seperti biasa. Menatap handphone beberapa lama lalu melirik diam-diam ke arah jam. Menatap langit-langit kamar yang sama. Letak lemari, rak buku dan tas juga masih sama. Tak ada yang berbeda di sini. Aku masih bernapas, jantungku masih berdetak, dan denyut nadiku masih bekerja dengan normal. Memang, semua terlihat mengalir dan bergerak seperti biasa, tapi apakah yang terlihat oleh mata benar-benar sama dengan yang dirasakan oleh hati?

Pagi yang dingin membuatku terus terdiam mencari kehangatan dengan selimut yang masih kupakai. Dan, tetap saja tak kutemukan kehangatan, tetap mengigil sendirian. Dengan kenangan yang masih menempel dalam sudut-sudut luas otak, seakan membekukan hati. Aku berharap semua hanya mimpi, dan ada seseorang yang membangunkanku. Sungguh, aku ingin tersadar dari bayang-bayang yang terlalu sering kukejar. Sekali lagi, aku masih sendiri, bermain dengan masa lalu yang sebenarnya tak pernah ingin kuingat lagi.

Lagi... Tentang Aku dan Kamu "21"



Ini bukan yang pertama, duduk sendirian dan memerhatikan beberapa tulisan berlalu-lalang. Setiap abjad yang tersusun dalam kata terangkai menjadi kalimat, dan entah mengapa sosokmu selalu berada di sana. Ini bukan yang baru bagiku, duduk berjam-jam tanpa merasakan hangatnya perhatianmu melalui pesan singkat. Kekosangan dan kehampaan sudah berganti-ganti wajah sejak lama, namun aku tetap menunduk, mencoba tak memedulikan keadaan.

Tentu saja, kamu tak merasakan apa yang kurasakan, juga tak memiliki rindu yang tersimpan rapat-rapat. Aku sengaja menyembunyikan perasaan itu, agar kita tak lagi saling menganggu. Bukankah dengan berjauhan seperti ini, semua terasa jadi lebih berarti? Seakan-akan aku tak pernah peduli, seakan-akan aku tak mau tahu, seakan-akan aku tak miliki rasa perhatian. Bagiku, sudah cukup seperti ini, cukup aku dan kamu, tanpa kita.

Tak Pernah Aku Meminta



 Tak pernah aku meminta cinta dihatimu untukku
Tak jua pernah terucap kasih didirimu
Untukku hanya kunyatakan cinta
Saat kau balas mencintaiku, hanya kuberikan sayang
Lalu juga engkau menyayangiku
Semua tetap penuh rela
Hingga saat kau melupakanku,
Juga tetap ada cinta
Meski semua tentangmu tak lagi aku.

Untuk Terakhir Kali



Kau hadir disaat yang tepat
Disaat aku membutuhkan seseorang yang bisa membuatku tenang
Dan itu kau...
Hari demi hari telah kita lewati
Semakin banyak hal yang kita rasakan
Semakin banyak cobaan yang menghadang
Semua itu membuat aku semakin tegar
Tapi,,, ntahlah
Apa yang kurasakan sekarang, aneh...
Terlalu lelah bagiku untuk mempertahankanmu
Namun, terlalu sakit bagiku untuk melepaskanmu
Apa yang harus ku pilih?

Hilang

Hilang
Karya : Nida Aulia


Nafasku yang menjadi saksi betapa lelahnya aku untuk meraih sinarmu
Isak tangis sering menjadi sebab kesepianku
Disaat engkau pergi bagaikan angin yang berhembus meninggalkan diriku
Aku seakan tenggelam dalam kesunyian ini, sedangkan engkau tak pernah menyadari rasa yang ada pada hatiku
                                   

Air mata menitik satu demi satu
Udara malam yang dingin terus menusuk tulangku
Lantas kemana orang yang pernah ada dalam hidupku dulu?
Ini yang dinamakan cinta?
Apa aku salah dengan perasaan ini?


Namun, kisah kita yang dulu seakan hilang ditelan pusaran waktu
Inginku mengulang waktu saat itu
Dalam keheningan malam ini
Aku  sadar bahwa aku memang tak pantas untukmu, biarlah engkau selalu di hatiku selamanya

Hanya Sebuah Lilin



Hanya Sebuah Lilin
Karya : Nida Aulia


Nyanyian sendu ombak bergulung
Iringi sepi hati yang terpasung
Dalam hening harapan
Anganpun terbang, lenyap, dan hilang


                        Aku bagaikan sebuah lilin
                        Untukmu aku terbakar
Lain cahaya, kau harap bulan
Indah suara memekik pilu
Aku diam dalam suram, merenung, tertunduk dan terpejam


Cinta yang Tak Pasti


Mungkin aku terlalu bodoh untuk mengerti,
Mungkin aku tak sengaja juga menyakiti,
Andai aku tahu isi hatimu,
Andai kesempatan itu datang lagi padaku,
Sekarang MUSTAHIL  bagiku,
Bahkan menyentuh bayangmu, aku tak mampu,
Sekarang aku terpuruk dalam jurang sesalku,
Dan cinta ini jadi sesak dalam dadaku,
Aku tahu cinta ini sudah tak laku,
Tapi, biarkan cinta ini kumiliki,
Biarkan cinta ini jadi bebanku,
AKU TAK PEDULI
Meski menghambat jalanku,
Aku tahu mencintaimu adalah TAK PASTI...

Kenapa Harus Kamu


Kenapa harus kamu?
Yang menghadirkan tanda tanya dan bisu yang menyeringai begitu santai
Kenapa harus kamu?
Yang tiba-tiba datang lalu menyelonong masuk ke dalam pintu hatiku
Apakah tak ada orang lain selain kamu?
Yang bisa membuatku jatuh cinta hingga merasakan luka seperti ini?

EGOIS!



Aku muak dengan semua kelakuanmu. Aku jenuh dengan pola pikirmu. Aku lelah dengan caramu memperlakukanku. Aku jera dengan tutur kata dan caramu membentakku. Aku menyerah pada caramu menghakimi semua kesalahanku.


Kau pikir kau pengendali hidupku? Kau pikir kau pemilik jalan hidupku? Hingga begitu mudahnya kau mengatur pola pikirku, hingga begitu saja kau ubah keputusanku. Hey, Kau! Kau selalu menjadikanku kelinci percobaanmu, kau ubah diriku seperti yang kau mau, karena kau hanya mencintai perubahanku bukan aku yang apa adanya!

Aku Benci Dengan Hal Ini



Matahari yang paling panas yang kurasakan menusuk-nusuk kulitku. Juga suara riuh redam yang sama, yang memutarbalikkan pikiranku. Aku tak tahu, jika hari ini berjalan begitu keras. Kelelahan seperti memeluk tubuhku dengan sangat erat, dan aku tak mampu melepaskan diri. Masih dengan wajah lesu, kutatap lagi kamu. Entah mengapa, tak ada lagi rasa semangat yang membuncah ketika lensa fokus mataku tertuju padamu. Tak ada debaran yang aneh, juga tak ada rasa yang menggelitik di hati; ketika tubuhmu berlalu-lalang di depanku, walau tak begitu dekat, dan masih tetap dalam kejauhan.

UNTUK MASA LALU YANG TIDAK PERNAH MENGINGATKU LAGI




Awal pertemuan itu mungkin tidak ada yang istimewa. Sampai pada saatnya waktu itupun datang. Waktu yang bisa membuat dua insan yang berbeda bisa menjadi satu. Semuanya sangat terlihat biasa, tidak ada yang diistimewakan dari hubungan itu. Bahkan awal dari hubungan itu banyak sekali masalah yang datang juga karena masa lalu. Yaa! Masa lalu, kenapa bayang-bayang dari masa lalu itu selalu ada. Meskipun mulut kita bicara tidak tapi mungkin saja iya. Yahh tapi masa lalu biarlah jadi pelajaran untuk masa depan nanti.

            Waktu 1 tahun 3 bulan itu tidak sebentar, cukup bisa membuat bahagia dan sakit. Mungkin Cuma dua insan ini yang bisa merasakan manis pahitnya hubungan mereka. Tapi apalah aya, hanya karena suatu hal yang menyakitkan itu semua tembok yang kokoh yang dibangun selama ini akhirnya hancur begitu saja. Hancur karena hal menyakitkan itu.

Kata Maaf untuk Mantan


Tidak ada manusia yang hatinya tidak pernah terluka. Itu memang sudah sebuah kenyataan. Bahkan sampai patah hati. Tapi, jika kita teus membawa rasa luka itu, kita tidak akan pernah bahagia. Lalu, mengapa kita tidak mencoba memaafkan diri kita sendiri dan memaafkan mantan?

Menyalahkan orang 100% atas apa yang telah terjadi bukanlah sikap yang bijaksana.nbiasanya yang mengakhiri sebuah hubungan adalah campuran dari perbuatan, reaksi dan komunikasi yang salah dari kedua belah pihak. Menyimpan kepahitan akan masa lalu hanya bisa merampas kebahagiaan kita dan kita jadi kehilangan kesempatan untuk memasuki lembaran yang baru ketika lembaran yang lama sudah usai.

Mantan Kekasih


Tak kunjung habis air mata
Dikala aku menangisimu
Dikala aku mengenang dirimu
Dikala aku memikirkanmu

Disaat kau pergi
Aku terpaku melihat awan
Melihat hujan yang turun
Melihat bulan bulan yang terdiam

Semua Karenanya


Kau pernah membuatku bahagia
Kau yang pernah membuatku merasakan apa itu cinta
Kau yang pernah berbagi suka dan duka
Kau yang pernah memberiku tawa
Kau yang pernah menghadirkan rasa rindu yang luar biasa
Kau yang pernah memberikanku suatu pengalaman yang tak terlupa
Kau juga pernah membuatku merasakan takut, takut akan kehilanganmu
Kau juga yang pernah menyakiti hatiku
Kau juga yang pernah merusak mimpi-mimpi kita ke depan
Kau juga yang pernah menghancurkan rasa kepercayaanku
Dan semua itu karena kamu MANTAN KEKASIHKU!

Ketika Hatiku Telah Disakiti


Ketika hatiku telah disakiti
Ketika perasaan sudah dibohongi
Sakit! Iya nyatanya memang sakit!

Sungguh hatiku cuma satu
Tercabik-cabik atas kemunafikanmu
Sungguh rasaku cuma satu
Kau robek-robek jadi debu

Cintaku Tak Nyata


Sejak kita pertama jumpa tak bisa kulupakan wajah yang begitu indah, lebih indah dari bintang yang kulihat setiap malam, dan bintang itulah yang bisa membuatku selalu ingin mengingatnya.

Dirinya telah buatku tak sadar akan apa yang terjadi dengan diriku ini , apa ku tengah gila atau apa tapi dirimu yang buatku jadi seperti ini. Tak sadar pikiran yang  mengintai akan hati kecil ini, bertanya pada sang gelap malam hingga tiba sang fajar tak ujung ada jawaban yang hadir di benakku ini.

Ku bimbang dengan apa yang kurasa, masih mencari jawaban yang mampu buatku tenang dalam pikiran dan hidupku ini, hingga saat ini masih menunggu, menunggu dan MENUNGGU.

Yang terlintas di dalam asa yang selalu mengitari hari-hariku adalah wajah tampan itu, mungkin ku tak mampu, aku tak bisa untuk musnahkan dari otak beku ini.

up