Sepeda Cinta Pangeran Kerbau dan Putri Syalala


                (di tengah hiruk pikuk lampu merah perempatan Harmoni)
            “I’m  sitting here in the boring room. It’s just another rainy Sunday afternoon.
            I’m wasting my time, I got nothing to do, I’m hanging around, I’m waiting for you, but nothing ever happenes and I wonder.”
            Petrus yang kala itu hanya memakai kaos oblong dan celana pendek yang memperlihatkan betisnya yang gede dan bulu kaki yang lebat cuek aja, terus bernyanyi walaupun beberapa pasang mata pengendara motor di kanan kiri kami bingung melihat kelakuan kami berdua.
            “Astaga... hari gini masih ada aja pacaran yang naik sepeda BMX..” sayup-sayup terdengar percakapan pengendara motor sebelah kami dengan yang diboncenginya.
            “Yok San, dah ijo tuh lampunya, genjot lagiiii...” semangat Petrus mengayuh di tanjakan lampu merah sambil melewati beberapa orang polisi yang sibuk bercengkrama.
            “Mana ada sepeda ditilang. Kalo mau tilang ambil aja nih sepedanya.” Guyon Petrus.
            Kurasakan angin malam menerpa wajahku yang duduk nangkring di depan, sambil sesekali mengomentari orang-orang yang kami lewati, bercerita tentang apa saja yang saat itu terbesit di otakku. Petrus tetap dengan sepeda yang dikayuhnya.
            (Selepas harmoni, melewati pasar baru dan gunung sahari)
            “I wonder how, I wonder why.. yesterday you told me about the blue blue sky
            And all that I can see is just another a yellow lemontree, and I wonder, wonder...”
            “Kamu capek ga sih?” (pertanyaan basa basi yang sebenarnya ga perlu aku tanyain).
            “Yahh capek lah. Gilee liat nih betis tambah gede,” canda Petrus sambil mendorong sepeda menyeberangi jalan.
            “Wkakakakakka betisnya tambah seksi, apalagi bulunya bisa bikin kemoceng!” balasku sambil mengikuutinya berlari kecil.
            “oke, hampir sampai di tujuan nih, mengantar Putri Syalala yang manja banget J!”
            “Akhirnya sampaiiiiiiiii...,” teriakku
            “Terima kasih banyak Pangeran Kerbau, Putri Syalala sudah tiba dengan selamat di istana.”
            “Hehehehehe,,, Kamu sudah selamat, aku yang belum nih. Perjuangan belum berakhir, Putriku...”

0 komentar:

Posting Komentar


up