Jakarta, Pengalaman mati suri (Near Death Experience) seringkali
terjadi pada beberapa orang yang sedang sekarat. Apa yang sebenarnya
terjadi pada saat mati suri? Atau hanya ada perubahan-perubahan kimia
dalam otak dan organ indera sebelum kematian?
Rata-rata mati suri memiliki ciri-ciri umum tertentu, tapi ada juga
yang memiliki pola berbeda. Seperti dikutip dari Howstuffworks, Jumat
(19/3/2010) ada beberapa ciri umum ketika seseorang mati suri, yaitu:
- Perasaan ketenangan, perasaan ini kemungkinan meliputi kedamaian, penerimaan kematian, emosional dan kenyamaan fisik.
- Intensitas murni cahaya terang yang tidak menyakitkan, intensitas cahaya ini terkadang memenuhi ruangan tapi ada juga seseorang hanya melihat cahaya yang berasal dari surga atau Tuhan.
- Pengalaman keluar dari tubuh (out-of-body experience/OBE), orang merasa telah meninggalkan tubuhnya dan bisa melihat dokter yang bekerja padanya.
- Memasuki alam atau dimensi lain, hal ini biasanya tergantung dari keyakinan dan pengalamannya.
- Berjalan di terowongan, banyak orang yang mati suri menemukan dirinya berada di terowongan dengan cahaya di ujung dan bertemu dengan makhluk roh lainnya.
- Dapat komunikasi dengan roh, sebelum mati suri berakhir banyak orang yang melaporkan dapat berkomunikasi dengan roh lain dan diperintahkan untuk kembali ke tubuhnya.
Teori yang menjelaskan tentang mati suri dibagi menjadi dua kategori
dasar yaitu penjelasan ilmiah (medis, fisiologis dan psikologis) serta
penjelasan supernatural (spiritual dan agama).
Secara supernatural seseorang yang mati suri sebenarnya mengalami
dan mengingat hal-hal yang terjadi dengan kesadaran tapi tanpa disertai
tubuhnya.
Ketika seseorang mendekati kematian, maka jiwanya meninggalkan tubuh
dan mulai merasakan hal-hal yang biasanya tidak bisa dirasakan. Jiwa
berjalan melalui perbatasan antara hidup di dunia dan hidup di akhirat,
biasanya diwakili oleh terowongan dengan cahaya di ujung.
Secara ilmiah proses mati suri sangat kompleks, subjektif dan
emosional. Mekanisme di balik beberapa pengalaman ini adalah cara otak
memproses informasi sensorik.
Apa yang seseorang lihat di sekelilingnya hanyalah jumlah dari semua
informasi sensorik yang diterima otak pada saat tertentu. Jika
seseorang membayangkan sesuatu saat inderanya tidak berfungsi dengan
baik, maka otak akan menerima informasi yang salah.
Hal ini kemungkinan disebabkan oleh obat-obatan atau beberapa bentuk
trauma yang menyebabkan otak orang tersebut menutup. Beberapa ahli
berteori bahwa gangguan saraf atau kelebihan beban informasi yang
dikirim ke korteks visual otak, menciptakan gambaran cahaya terang yang
berangsur-angsur menjadi lebih besar. Otak dapat menafsirkan hal ini
sebagai bergerak di terowongan gelap.
Selama mengalami mati suri, tubuh rawan mengalami kerusakan karena
otak menafsirkan informasi yang salah. Kombinasi antara efek trauma dan
kekurangan oksigen di dalam otak memunculkan pengalaman melayang ke
angkasa dan menatap tubuh Anda sendiri. Sensasi damai yang dirasakan
dipicu oleh meningkatnya kadar endorfin yang diproduksi oleh otak
selama trauma.
Salah input sensoris yang diterima, ditambah dengan kekurangan
oksigen dan endrofin akan menciptakan sebuah pengalaman surealisme
meskipun realistis. Selain itu neurotransmitter di otak yang menutup
akan menciptakan ilusi yang indah bagi semua orang yang dekat dengan
kematian.(ver/ir)
0 komentar:
Posting Komentar