Ketika Air Mengairi Kita


Pengarang: Jamaludin Elsobry

Air situ Gintung
Terkurung dalam sangkar pelipur lara sekian lama
Teman duduk ketika makan dan mencari ikan
Tidak kami sadari bahwa engkau telah beranjak dewasa
 
Sangkar itu tidak cukup lagi bagi engkau
Salah kami bila engkau memang memaksa
Begitu besar hasratmu untuk keluar
 
Berlari kesana kemari
Mencari pengganti sangkarmu
Tidak peduli malam atau pagi hari
Hingga kami semua terbangun dalam kegelapan
 
Tubuh basah kuyup penuh lumpur yang berserakan
Jika engkau telah membangunkan kami dengan caramu
Semoga hati ini terbangun untuk penciptamu
 
Jika engkau telah mengajarkan kami agar segera berbenah diri
Maka akan kusambut engkau dengan penuh suka hati

Warnamu memang tidak jernih
Wajahmu tidak pula rupawan
Sikapmu memang tanpa belas kasihan
Teriakan wanita, pria, dan anak-anak tidak engkau hiraukan
Kasur dan tikar engkau hancurkan
 
Mengalir bersama puing-puing rumah yang bertabrakan

Kini…
 
Ajarilah kami dengan ketenanganmu
Ketika kami sedih kehilangan keluarga kami
Ajarilah kami dengan kekuatanmu
Ketika kami rapuh dalam iman kami
 
Ajarilah kami dengan manfaatmu
Ketika kami hanya memikirkan diri sendiri
Ajarilah kami untuk memahami
 
Bahwa semua akan kembali kepada illahi robbi

0 komentar:

Posting Komentar


up